Batam, 19 November 2024 — Dalam era globalisasi dan transformasi digital, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam terus berinovasi dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Salah satu upaya terbarunya adalah peningkatan sosialisasi penggunaan paspor elektronik atau e-passport yang menghadirkan keamanan, efisiensi, dan berbagai kemudahan bagi pelaku perjalanan internasional.
Paspor elektronik, yang dilengkapi dengan teknologi biometrik modern, kini semakin diminati oleh masyarakat Batam. Data Kantor Imigrasi menunjukkan tren peningkatan penerbitan paspor elektronik, seiring dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang untuk layanan yang lebih aman dan praktis.
Inovasi dalam Pelayanan Imigrasi: Keunggulan Paspor Elektronik
Paspor elektronik merupakan dokumen perjalanan internasional yang dirancang dengan tingkat keamanan tinggi. Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Kharisma, menjelaskan bahwa paspor elektronik menawarkan tiga keunggulan utama yang membedakannya dari paspor biasa.
“Pertama, pemegang paspor elektronik mendapatkan fasilitas bebas visa di sejumlah negara tertentu, sehingga perjalanan internasional menjadi lebih mudah. Kedua, data biometrik yang disimpan di dalam chip paspor memberikan keamanan dan akurasi tinggi dalam penyimpanan data. Ketiga, paspor elektronik memiliki fitur keamanan mutakhir yang sulit dipalsukan, memberikan perlindungan terhadap potensi pencurian identitas,” terang Kharisma.
Selain itu, paspor elektronik juga memberikan kemudahan melalui fasilitas auto-gate di beberapa bandara internasional. Dengan teknologi ini, pemegang paspor dapat melewati pemeriksaan imigrasi secara otomatis tanpa perlu antre panjang, sehingga pengalaman perjalanan menjadi lebih efisien dan nyaman.
Antusiasme Masyarakat terhadap Paspor Elektronik
Antusiasme masyarakat Batam terhadap paspor elektronik tercermin dalam data terkini dari Kantor Imigrasi. Hingga 31 Oktober 2024, sebanyak 40% dari total 90.479 paspor yang diterbitkan adalah paspor elektronik, yakni mencapai 35.620 dokumen. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, berkat gencarnya program sosialisasi dan edukasi
